Denpasar, Jakarta Review - Alexander Harsema, Senior Engineer Business Development Marine
Service GMBH menilai Indonesia bisa belajar dari China soal LNG Shipping.
Sebagai salah satu eksportir terbesar setelah Australia dan Malaysia (18.9
MTPA/ 2012), Indonesia bisa lebih maju. Apalagi jika Indonesia bisa melakukan
diferensiasi strategi antara bisnis LNG scala besar dan kecil.
"Indonesia tidak punya masalah dengan teknologi LNG. Saya pernah berkunjung di ITB dan semuanya ada di sana. Sebagai negara kepulauan, lebih memungkinkan mengangkut LNG dari pada membangun infrastruktur pipa. Saya kira akan lebih baik jika Indonesia mulai mengembangkan sistem kargo untuk LNG skala kecil. Sehingga selain kapal LNG sebagai transportasi, ada juga kapal LNG yg tidak hanya berfungsi sebagai transportasi tetapi juga sebagai storage (penyimpanan). Semacam fsru yg fleksibel. Ini akan menghidupkan perkapalan domestic, " papar Alexander Harsema-Mensonides dalam workshop 3th Annual LNG Transport, Handling and Storage di Padma Resort Legian Bali (27/5).
Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian acara “3th Annual LNG Transport, Handling and Storage” yang diselenggarakan selama tiga hari ke depan oleh Majalah GEO ENERGI bekerjasama dengan All Event Group dari Singapura. Hari ini sebagian peserta seminar sedang menikmati olah raga golf di Padag Golf Nirwana, Bali. (Yosi Winosa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar