Senin, 05 Oktober 2009

Kaligis Tak Yakin Golkar Di Bawah Ical Akan Berkembang

Minggu, 04 Oktober 2009 | 17:37 WIB

The Jakarta Review, Jakarta

Pengacara senior yang juga Wakil Ketua Bidang Hukum DPP Golkar, OC Kaligis menyangsikan kemampuan Aburizal Bakrie dalam memimpin Golkar. “Saya tidak yakin Ical mampu membuat Golkar berkembang. Yang ada, jika Golkar dipimpin Ical justru akan semakin hancur,” katanya kepada wartawan di resto Peakok, Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (04/10).

Mengapa Golkar di tangan Aburizal Bakrie bisa hancur, alasannya, berbagai kasus hukum yang membelit Grup Bakrie bakal membuat Golkar habis tenaga mengurusi masalah hukum. "Saya bukan tim suskes siapa-siapa. Tapi di antara tiga calon yang ada, Surya Paloh yang paling tepat, karena dia relative bersih," lanjutnya.

Alasan penolakan Kaligis terhadap Aburizal, didasarkan pada analisa dia sebagai guru besar bidang hukum. Permasalahan Lapindo, lanjut Kaligis, adalah sesuatu yang sensitif yang hingga kini belum kelar kasusnya. "Harus diingat SP3 kasus Lapindo sewaktu-waktu bisa dibuka kembali. Apalagi banyak janji ganti rugi yang hingga kini belum kelar. Ini akan dipakai lawan-lawan politik untuk menghancurkan Golkar," kata Kaligis.

Persoalan-persoalan itu akan semakin diperparah dengan citra Golkar yang bakal hancur di mata rakyat. Jika Ical terpilih, Kaligis mengkhawatirkan rakyat akan menganggap Golkar tidak membela rakyat kecil. "Golkar ke depan bakal habis tenaga mengurusi masalah-masalah hukum dan citra yang makin terpuruk," paparnya.

Dibandingkan dengan Ical, bagi Kaligis, Surya Paloh, relatif lebih bersih dari masalah-masalah hukum. Surya dianggap bakal bisa dengan mudah mengambil hati rakyat. “Saya rasa semua orang tahu, apakah Pak Surya punya masalah hukum atau tidak,” tegasnya.
Soal kenapa tidak mendukung Tommy Soeharto yang juga mencalonkan diri, Kaligis menganggap Tommy punya kelemahan. "Dia orang baru," katanya. Namun demikian, Kaligis menilai Tommy merupakan generasi Golkar yang akan datang.

Dia menambahkan, pandangan dukungan ke Surya Paloh ini dilakukan setelah dirinya menahan diri untuk mengungkapkan secara eksplisit dukungannya ke mana. "Banyak teman di Golkar yang tanya saya mendukung siapa. Setelah makin banyak sekarang saya ungkapkan supaya mereka tahu saya dukung siapa," papar Guru Besar Fakultas Hukum, Unima Manado ini. (wid)