Warga Perumahan Puri Bojong Lestari Bogor, Minggu 01 Agustus 2010, akhirnya sukses menyelenggarakan pemilihan ketua RW secara online tepat waktu dan tanpa kendala. Antusiasme warga dalam memberikan suaranya melebihi pemilihan presiden.
Tepat pukul 12.00 WIB pemilihan ketua RW 14 Puri Bojong Lestari, Bojonggede, Bogor ditutup. Meski ada segerombolan warga yang datang terlambat, panitia tetap menyudahi pemilihan tersebut. Menurut Kholiq Hidayat, Ketua KPU Pemilihan Ketua RW, pihaknya tidak akan mentolerir setiap penyimpangan. “Kami sudah memberitahukan bahwa acara pemilihan dilakukan pada pukul 09.00 sampai 12.00 WIB. Mohon maaf kalau kami terkesan kaku, tetapi kami ingin menegakkan kedisiplinan,” katanya.
Lima belas menit setelah pemungutan suara ditutup, panitia langsung mengumumkan pemenangnya. Dari 577 warga yang terdaftar, ada 326 suara yang masuk. Calon pertama, Idris Ibrahim memperoleh 50 suara, dan calon kedua Sri Widodo mendapat 276 suara. “Tidak ada suara yang rusak, tidak ada yang abstain. Yang abstain ya yang tidak memilih,” kata Kholiq.
Saat itu juga langsung dibuatkan berita acara, bahwa pemenangnya adalah Sri Widodo menggantikan ketua RW lama, Didik Supriyadi. “Saya rasa, kita harus membiasakan diri kerja cepat, dan tidak bertele-tele,” tegas Kholiq.
Sementara manajer IT Pemilihan Ketua RW 14, Heni Susanto menegaskan, tidak ada kendala selama pemilihan berlangsung. “Alhamdulillah tidak ada hacker,” katanya.
Menurut Heni, dari sejumlah suara yang masuk tersebut, ada 21 suara yang diberikan di luar lokasi pemungutan. “Mungkin dari warnet atau dari komputer pribadi,” tambahnya.
Kepala Desa Pabuaran, Masduki H. Isa MD, dalam sambutannya mengaku terharu melihat perkembangan warga RW 14 Puri Bojong Lestari dalam mensukseskan demokrasi. “Saya yakin ini akan menjadi contoh wilayah lain, tidak hanya di Pabuaran, tetapi mungkin di Bogor atau bahkan di seluruh Indonesia,” katanya.
Sedangkan Ketua DPD Desa Pabuaran, Syahrir MAR, menegaskan bahwa pemilihan ketua RW di wilayah RW 14 ini jauh lebih maju ketimbang pemilihan presiden yang memakan banyak biaya. “Pemilihan presiden saja masih manual. Seharusnya ini masuk Museum Rekor Indonesia, karena memakan biaya Rp 0,- ” pintanya.
Dari pantauan Jakarta Review, mekanismenya adalah setiap pemilih mendapatkan surat undangan pemilihan dan PIN yang telah dibagikan ke seluruh pemilih oleh anggota KPU, sehari sebelum pemungutan suara.
Saat memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau di tempat lain, pemilih bisa mengakses situs pemilihan ketua RW yang beralamat di www.pblku.com dan memasukkan nomor PIN. Selanjutnya akan tampil foto dua calon ketua RW, Idris Ibrahim dan Sri Widodo dan pemilih tinggal memilih salah satu di antaranya. Satu pemilih membutuhkan waktu kurang dari setengah menit. Tim Jaringan Media Review.
Minggu, 01 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar